Ketika stroke terjadi, tindakan cepat dapat berarti perbedaan antara hidup dan mati, kesadaran dan koma jangka panjang, mobilitas dan kelumpuhan permanen. Karena bekuan darah atau perdarahan yang menyebabkan stroke mengurangi aliran darah ke otak, pengobatan yang segera diperlukan untuk mengurangi kerusakan otak permanen. Semakin cepat orang yang menderita stroke dapat pergi ke rumah sakit (idealnya dalam waktu 90 menit setelah serangan), semakin cepat dia memiliki akses ke perawatan yang dapat mencegah atau mengurangi kecacatan.
Tetapi salah satu kendala terbesar bagi penderita stroke yang menerima perawatan darurat adalah kenyataan bahwa banyak orang tidak menyadari gejala stroke dan tidak dapat mengidentifikasi kapan stroke terjadi.
Dengan mempelajari lebih lanjut tentang tanda-tanda peringatan stroke, Anda dapat membantu penderita stroke mendapatkan perawatan medis segera yang diperlukan untuk meminimalkan kerusakan otak yang disebabkan oleh stroke dan memastikan pemulihan terbaik.
Mengapa Perawatan Segera Diperlukan
Ketika stroke terjadi, kuncinya adalah membersihkan penyumbatan arteri sebelum bagian otak yang terkena tidak memiliki darah terlalu lama. Setelah pasien tiba di rumah sakit setelah stroke, dia dievaluasi untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh bekuan darah – penyebab paling umum atau oleh perdarahan. Ketika bekuan darah adalah penyebabnya, dan tidak lebih dari beberapa jam telah berlalu sejak serangan stroke, aktivator plasminogen jaringan (tPA) dapat diberikan. Obat ini melarutkan bekuan darah sehingga sirkulasi kembali ke otak.
Jika stroke disebabkan oleh pendarahan atau pendarahan di otak, obat seperti tPA tidak dapat digunakan. Jenis stroke ini, yang lebih jarang terjadi daripada stroke yang disebabkan oleh gumpalan, biasanya memerlukan perawatan yang lebih invasif. Namun, terapi untuk mengobati berbagai jenis stroke saat ini sedang diteliti dan dievaluasi dan banyak pengobatan baru yang menjanjikan muncul.
Mengapa Gejalanya Bervariasi?
Stroke mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda, tergantung pada jenis stroke, area otak yang terkena, dan tingkat cedera otak. Cedera otak akibat stroke dapat mempengaruhi bicara, aktivitas motorik, kemampuan kognitif, perilaku, memori, dan emosi. Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh sering terjadi, dan dalam banyak kasus, orang tersebut bisa jatuh. Tapi stroke tidak harus menghasilkan gejala fisik yang parah untuk menyebabkan kerusakan. Faktanya, pasien mungkin hanya mengalami pusing ringan, kehilangan keseimbangan, dan mati rasa dan mengabaikan gejalanya sebagai sesuatu yang lain.
Efek Stroke
Stroke adalah penyebab utama kematian ketiga di Amerika Serikat, dan merupakan penyebab utama kecacatan jangka panjang yang serius. Tergantung pada lokasi obstruksi dan seberapa banyak jaringan otak yang terpengaruh, penderita stroke dapat:
- Mengalami kelumpuhan satu sisi
- Tidak dapat berjalan, makan, mandi, berpakaian, dll tanpa bantuan
- Mengalami kesulitan berbicara atau memahami ucapan orang lain
Statistik saat ini menunjukkan bahwa lebih dari 20% pria meninggal dalam waktu satu tahun setelah mengalami stroke awal. Namun, menemukan tanda-tanda stroke dan mencari pengobatan segera akan membantu meningkatkan peluang ini dan meminimalkan risiko kesehatan jangka panjang.
Meskipun gejala stroke terkadang sulit untuk diidentifikasi, tes dasar 1 menit ini akan membantu Anda mengidentifikasi kelemahan wajah, kelemahan lengan, atau masalah bicara yang biasanya terjadi setelah stroke. Minta orang tersebut untuk melakukan tiga tugas berikut:
Jika dia mengalami masalah dengan salah satu dari ini, segera hubungi 911 dan jelaskan gejalanya. Jika seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas ini tetapi menunjukkan gejala lain, mereka mungkin masih memerlukan perhatian darurat.
Ketahui Tanda-tandanya, dan Bertindak Cepat
Stroke adalah kondisi yang dapat diobati, tetapi jendela perawatannya kecil. Belajar mengenali tanda-tanda peringatan, dan jika dicurigai stroke, segera hubungi 911. Jangan mencoba mendiagnosis masalahnya sendiri, dan jangan menunggu untuk melihat apakah gejalanya hilang. Waktu sangat penting untuk menyelamatkan sel-sel otak dan kehidupan.
Catatan: Orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, mengalami stroke. Tetapi semakin tua Anda, semakin besar risiko Anda terkena stroke. Dua pertiga dari semua stroke terjadi pada orang di atas 65 tahun.