Menemukan tujuan dalam pekerjaan adalah impian banyak orang. Namun, bagi sebagian besar profesional, tujuan itu tidak selalu datang dari pekerjaan altruistik seperti di bidang medis atau amal.
Solusi untuk menemukan makna dalam karier bisa datang dari memilih bisnis yang memiliki komitmen terhadap tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap komunitas.
Industri waralaba adalah salah satu contoh terbaik dari ekosistem bisnis yang berfokus pada dampak sosial.
Dengan sistem yang terstruktur dan skalabilitas yang tinggi, waralaba memiliki kekuatan untuk menciptakan perubahan nyata di komunitas lokal.
Franchising Gives Back: Inisiatif Sosial dalam Bisnis Waralaba
Franchising Gives Back, sebuah program dari International Franchise Association (IFA), memberikan penghargaan kepada merek-merek waralaba yang aktif berkontribusi untuk masyarakat.
Setiap tahun, komunitas waralaba berkumpul dalam acara tahunan IFA untuk berpartisipasi dalam proyek sosial, seperti:
- Melukis fasilitas publik.
- Berkebun di ruang terbuka hijau komunitas.
- Menyediakan bantuan langsung di daerah yang membutuhkan.
Mengapa Ini Penting?
Melalui inisiatif ini, franchisor tidak hanya mendorong pertumbuhan bisnis tetapi juga memberikan nilai tambah bagi komunitas setempat. Dampaknya menjadi lebih signifikan ketika program ini diterapkan di ratusan lokasi waralaba di seluruh dunia.
Strategi Waralaba dalam Memberikan Dampak Sosial
Waralaba memiliki struktur yang memungkinkan penyelarasan nilai dan aksi sosial yang mudah diimplementasikan di berbagai lokasi.
Rencana Amal yang Terstruktur
Beberapa franchisor telah menyiapkan rencana amal siap pakai untuk diterapkan oleh franchisee. Misalnya:
- Penyusunan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
- Materi pemasaran untuk kampanye amal lokal.
- Pencocokan kontribusi donasi oleh franchisor.
Contoh Praktis:
Sebuah merek waralaba dengan 300 lokasi yang menerapkan program amal terstruktur dapat menciptakan dampak sosial yang besar secara kolektif.
Mencari Tujuan Melalui Bisnis Waralaba
Tidak semua orang memulai bisnis hanya untuk keuntungan finansial. Banyak pemilik waralaba memulai perjalanan bisnis mereka untuk menemukan makna lebih dalam pekerjaan mereka.
Generasi Milenial
Dikenal sebagai generasi yang memprioritaskan dampak sosial dalam pekerjaan mereka. Studi dari Olivet Nazarene University menemukan bahwa:
- 50% milenial rela menerima gaji lebih rendah untuk pekerjaan yang lebih bermakna.
- 68% bersedia bekerja lebih lama jika pekerjaan itu memiliki dampak positif.
Pengusaha Senior
Banyak profesional dengan karier panjang beralih ke waralaba untuk membangun bisnis yang bermanfaat bagi masyarakat setelah pensiun dari pekerjaan korporat.
Pentingnya Pernyataan Misi dalam Waralaba
Misi perusahaan memainkan peran besar dalam menarik franchisee dan karyawan yang sejalan dengan nilai bisnis.
1. Chick-fil-A: Memimpin dengan Nilai Religius
Misi Chick-fil-A adalah:
“Untuk memuliakan Tuhan dengan menjadi pelayan setia dari semua yang dipercayakan kepada kita, dan memiliki pengaruh positif pada semua orang yang berhubungan dengan Chick-fil-A.”
Pendekatan ini tercermin dalam operasional perusahaan, termasuk keputusan untuk tutup pada hari Minggu agar karyawan dapat beristirahat.
2. College HUNKS Hauling Junk & Moving: Fokus pada Dampak Emosional
Perusahaan ini mengusung misi untuk “Mengurangi stres pelanggan dan menciptakan peluang bagi wirausahawan yang ingin membangun bisnis.”
Nilai Inti Mereka (H.U.N.K.S):
- H: Jujur (Honest)
- U: Berseragam (Uniformed)
- N: Baik (Nice)
- K: Berpengetahuan (Knowledgeable)
- S: Melayani (Service-oriented)
Merek-merek seperti ini menetapkan harapan yang jelas bagi franchisee dan memastikan bahwa setiap individu yang terlibat memahami dan merangkul misi tersebut.
Manfaat Waralaba yang Berbasis Misi
Bergabung dengan waralaba yang memiliki misi sosial tidak hanya tentang “perasaan senang”. Ada manfaat bisnis yang nyata dari pendekatan ini:
1. Meningkatkan Moral Karyawan
Kegiatan sosial dapat membangun semangat tim yang kuat. Studi Deloitte menemukan bahwa 70% karyawan percaya kegiatan sukarela lebih efektif meningkatkan moral daripada acara hiburan perusahaan.
2. Membangun Hubungan dengan Komunitas
Melibatkan diri dalam kegiatan sosial membuka peluang untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan komunitas.
3. Menarik Karyawan Berkualitas
Budaya perusahaan yang berfokus pada misi menarik karyawan berkualitas tinggi. Survei Glassdoor menemukan bahwa 77% pencari kerja mempertimbangkan budaya perusahaan sebelum melamar pekerjaan.
4. Meningkatkan Citra Publik
Media lokal cenderung meliput bisnis yang terlibat dalam kegiatan amal, memberikan eksposur positif bagi bisnis Anda.
5. Respons dalam Krisis
Waralaba dengan komitmen sosial dapat merespons krisis dengan cepat dan efisien. Selama pandemi COVID-19, banyak franchisee berinisiatif menyumbangkan alat pelindung diri (APD) dan makanan bagi tenaga medis.
Menemukan Kesesuaian Waralaba yang Tepat
Bagi calon pemilik waralaba, penting untuk:
- Memahami nilai inti waralaba yang dipilih.
- Memastikan kesesuaian antara nilai pribadi dan nilai perusahaan.
- Bertanya tentang program sosial yang tersedia dan bagaimana franchisee dapat berpartisipasi.
Seperti kata Mark Twain, “Dua hari terpenting dalam hidup Anda adalah hari Anda dilahirkan dan hari Anda menemukan alasannya.”
Bagi banyak orang, memiliki waralaba yang digerakkan oleh misi adalah cara untuk menemukan alasan itu. Waralaba bukan sekadar bisnis, tetapi juga platform untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan di komunitas lokal dan di seluruh dunia.
Dengan memilih waralaba yang sesuai dengan nilai dan visi Anda, Anda tidak hanya membangun bisnis yang sukses tetapi juga menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri Anda sendiri.