Bahaya PayLater yang Jarang Disadari: Bisa Bikin Utang Menumpuk!

Jonathan

Bahaya PayLater yang Jarang Disadari: Bisa Bikin Utang Menumpuk!

Siapa sih yang nggak tergoda sama fitur PayLater? Cuma satu klik, barang impian bisa langsung dikirim, bayar belakangan.

Kayaknya praktis banget, apalagi pas tanggal tua atau kepepet. Tapi, di balik kemudahannya, ada risiko besar yang sering disepelekan.

Yup, PayLater bisa jadi bumerang kalau kamu nggak hati-hati. Bukan cuma bikin kantong jebol, tapi juga bisa merusak skor kredit, bahkan bikin kamu terjebak utang menumpuk tanpa sadar!

Yuk, kita bahas tuntas kenapa kamu perlu waspada dan bijak pakai fitur ini.

Apa Itu PayLater?

PayLater adalah metode pembayaran yang memungkinkan kamu membeli barang atau jasa sekarang dan membayarnya nanti dalam tempo waktu tertentu, biasanya dalam bentuk cicilan (bisa tanpa bunga atau berbunga).

Layanan ini biasanya disediakan oleh:

  • Marketplace (ShopeePayLater, Tokopedia PayLater, Traveloka PayLater, dll)
  • Aplikasi keuangan (Kredivo, Akulaku, JULO, dll)
  • Fintech lending lainnya

Sekilas mirip kartu kredit, tapi lebih mudah diakses dan proses pengajuannya jauh lebih simpel. Inilah yang bikin banyak orang terbuai.

Bahaya dan Risiko Menggunakan PayLater Berlebihan

1. Bunga & Biaya Tersembunyi yang Cukup Tinggi

Beberapa platform menawarkan bunga 0% di awal, tapi tidak semua cicilan PayLater bebas bunga. Bahkan, bisa mencapai 2–5% per bulan, alias 24–60% per tahun!

Belum lagi biaya administrasi, keterlambatan, dan penalti yang bisa diam-diam menumpuk.

Contoh:
Cicilan Rp1 juta per bulan selama 6 bulan dengan bunga 3% → total pembayaran bisa jadi Rp1,18 juta atau lebih!

2. Mudah Terjebak Gaya Hidup Konsumtif

Dengan kemudahan gesek dan bayar belakangan, kamu bisa lapar mata dan membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Lama-lama, kamu terbiasa berutang demi keinginan, bukan kebutuhan.

Baca Juga:  Gagal Bayar Pinjaman Bisnis? Ini Langkah Darurat yang Harus Dilakukan!

3. Menumpuknya Cicilan Kecil jadi Beban Besar

Satu cicilan kelihatan ringan. Tapi kalau kamu pakai PayLater di 3–4 platform sekaligus? Cicilan kecil-kecil ini bisa menyedot penghasilan bulananmu.

Apalagi kalau digabung dengan cicilan lain: motor, HP, KPR, dan sebagainya.

4. Skor Kredit Bisa Terancam

Beberapa PayLater sudah terhubung ke Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK). Artinya, jika kamu telat bayar, rekam jejakmu akan terekam dan bisa berdampak saat:

  • Mengajukan KPR
  • Mengambil kredit kendaraan
  • Mengajukan pinjaman bank lainnya

5. Tidak Tahan Guncangan Finansial

Saat kamu banyak punya cicilan dan tiba-tiba kehilangan penghasilan, kamu akan kesulitan membayar semua tagihan. Inilah awal dari utang menumpuk yang bisa berujung gagal bayar.

Cara Bijak Menggunakan PayLater

Kalau kamu tetap ingin menggunakan PayLater, nggak masalah kok. Tapi ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar tetap sehat finansial.

1. Gunakan untuk Kebutuhan Penting, Bukan Keinginan

Contoh yang masih masuk akal:

  • Tiket pulang kampung yang dibeli lebih awal
  • Biaya darurat yang tidak bisa ditunda

Tapi kalau untuk beli skincare mahal, gadget terbaru, atau outfit kekinian setiap bulan? Pikir-pikir lagi, ya!

2. Batasi Penggunaan Maksimal 30% dari Penghasilan

Misalnya penghasilanmu Rp5 juta per bulan, maka total cicilan PayLater (dan semua cicilan lainnya) tidak boleh lebih dari Rp1,5 juta.

3. Cek Bunga dan Biaya Tambahan Sebelum Klik “Bayar”

Pastikan kamu baca syarat dan ketentuan, termasuk bunga, denda keterlambatan, dan biaya administrasi.

4. Gunakan Satu Platform Saja

Hindari menggunakan banyak aplikasi PayLater secara bersamaan. Satu sudah cukup, yang penting kamu bisa pantau dan bayar tepat waktu.

5. Bayar Tepat Waktu

Kalau kamu telat bayar, selain kena denda, skor kredit kamu juga bisa buruk. Atur pengingat, atau lebih baik lagi aktifkan autodebit.

Baca Juga:  Syarat Mengajukan Kredit Usaha Rakyat BRI

Tanda Kamu Sudah Kecanduan PayLater

Waspadai jika kamu mulai mengalami hal ini:

  • Menggunakan PayLater hampir setiap minggu
  • Sering gali lubang tutup lubang (bayar tagihan pakai pinjaman lain)
  • Panik saat tanggal jatuh tempo datang
  • Pendapatan habis hanya untuk bayar cicilan

Kalau iya, sebaiknya stop dulu penggunaan PayLater dan mulai benahi arus kas.

Alternatif yang Lebih Aman

  • Gunakan uang tunai atau debit untuk belanja
  • Bangun dana darurat supaya nggak tergantung utang
  • Gunakan kartu kredit dengan pengelolaan bijak (lebih terpantau dan banyak fitur pelindung)

PayLater bisa jadi alat bantu saat kondisi darurat, tapi jangan dijadikan gaya hidup. Kemudahan yang ditawarkan bisa membuatmu lengah dan akhirnya terjebak utang.

Gunakan secukupnya, bayar tepat waktu, dan jangan tergoda belanja impulsif. Keuangan yang sehat dimulai dari pengendalian diri. Kamu yang pegang kendali, bukan aplikasi!

Rekomendasi

Bagikan: