Temukan fakta menarik tentang bunga sakura yang menjadi simbol budaya Jepang dan menginspirasi tradisi hanami setiap tahunnya.
Bunga sakura, atau cherry blossom, adalah salah satu simbol budaya Jepang yang paling dikenal di seluruh dunia. Keindahannya yang menakjubkan dan makna mendalam yang terkandung di dalamnya menjadikan sakura lebih dari sekadar bunga.
Artikel ini akan mengungkap berbagai fakta menarik tentang bunga sakura, termasuk sejarah, makna budaya, dan tradisi hanami yang merayakan mekarnya bunga sakura setiap musim semi di Jepang.
Fakta Menarik Tentang Bunga Sakura
Bunga sakura atau cherry blossom adalah simbol keindahan dan kesementaraan yang sangat dihargai di Jepang. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang bunga sakura yang mungkin belum Anda ketahui:
1. Etimologi dari Kata “Sakura”
Kata “sakura” dalam bahasa Jepang berasal dari kata “saku,” yang berarti “mekar,” dengan penambahan akhiran “-ra” yang menunjukkan bentuk jamak. Istilah ini secara kolektif merujuk pada bunga dari berbagai jenis pohon cherry yang mekar secara serentak selama musim semi di Jepang.
Penggunaan kata ini dalam konteks ini menangkap momen keindahan yang efemeral dan luas terjadi selama periode mekarnya pohon-pohon tersebut.
2. Perlindungan Hukum terhadap Pohon Sakura
Di Jepang, pohon sakura dihormati tidak hanya karena keindahannya tetapi juga sebagai bagian dari warisan budaya. Oleh karena itu, ada aturan ketat yang melarang memanjat atau memetik bunga dari pohon sakura.
Pelanggaran terhadap aturan ini bisa berakibat pada denda yang signifikan, yaitu sebesar ¥300.000 (sekitar Rp32.000.000). Denda ini dimaksudkan untuk mengajarkan rasa hormat terhadap alam dan untuk memelihara keindahan pohon tersebut agar bisa dinikmati oleh semua orang.
Jika seseorang ingin mengambil bunga sakura, hanya bunga yang sudah jatuh ke tanah saja yang boleh diambil, memastikan bahwa pohon itu sendiri tidak mengalami kerusakan.
3. Distribusi Geografis Pohon Sakura
Meskipun pohon sakura sering diidentifikasikan dengan Jepang, di mana bunga ini menjadi simbol nasional dan dipuja melalui festival tahunan Hanami, distribusi geografis pohon sakura jauh lebih luas.
Pohon sakura, atau genus Prunus, yang mencakup berbagai jenis seperti Prunus serrulata (sakura Jepang), tidak hanya terbatas pada Jepang saja. Pohon sakura juga tumbuh di beberapa negara Asia Timur lainnya, termasuk Tiongkok dan Korea.
Di Tiongkok, pohon sakura dapat ditemukan di banyak taman dan area publik, terutama di kota-kota seperti Wuhan dan Beijing, di mana festival bunga sakura juga diadakan.
Di Korea, pohon sakura menjadi bagian penting dari keindahan alam di musim semi, dengan festival yang terkenal di kota Jinhae dan Pulau Jeju yang menarik ribuan pengunjung setiap tahun.
Kemampuan pohon sakura untuk beradaptasi dengan berbagai iklim di Asia Timur memungkinkan ia tumbuh dan berkembang di luar Jepang, menambahkan keindahan pada lanskap musim semi di seluruh wilayah tersebut.
4. Varietas Warna Bunga Sakura
Sakura, yang dikenal karena keindahan lembut dan estetikanya, tidak terbatas pada warna merah muda saja yang sering menjadi representasi paling ikonik.
Bunga sakura memiliki palet warna yang beragam, dengan varietas yang menampilkan warna putih, kuning muda, hijau muda, hingga merah menyala. Variasi warna ini tergantung pada spesies dan varietas pohon sakura tertentu.
Warna putih sering kali ditemukan pada varietas seperti Prunus serrulata ‘Shirotae’ atau ‘Mt. Fuji’, yang memberikan kesan anggun dan damai.
Kuning muda, yang lebih jarang, bisa dilihat pada jenis sakura seperti Prunus × yedoensis ‘Akebono’, sebuah pemandangan yang menarik dan berbeda dari sakura merah muda klasik.
Varian hijau muda, yang sangat unik, muncul pada kondisi tertentu dan spesies tertentu, menambahkan keragaman pada pemandangan sakura.
Adapun sakura dengan warna merah menyala, seperti yang ditemukan pada varietas Prunus campanulata, memberikan kontras yang mencolok terhadap warna-warna lembut yang biasanya dominan.
Keanekaragaman warna ini tidak hanya menambah keindahan visual pada pemandangan musim semi tetapi juga memiliki nilai ekologis dan hortikultural.
Setiap varietas membawa karakteristik genetik yang unik, yang dapat menarik berbagai jenis serangga penyerbuk, serta memberikan opsi estetika bagi lansekap taman dan kebun di seluruh dunia.
Keberagaman ini juga mencerminkan adaptasi pohon sakura terhadap lingkungan yang berbeda dan interaksi mereka dengan ekosistem sekitar.
5. Klasifikasi Pohon Sakura dalam Genus Pohon Ceri
Pohon sakura, yang dikenal dengan keindahan bunganya, adalah anggota dari genus Prunus, yang merupakan bagian dari keluarga ceri besar. Dalam bahasa Inggris, sakura sering disebut sebagai “cherry blossom,” yang merujuk pada bunga dari pohon ceri.
Meskipun dikenal lebih karena bunganya yang spektakuler, pohon sakura juga menghasilkan buah yang secara teknis merupakan ceri, meskipun dengan beberapa perbedaan signifikan dari jenis ceri yang biasa dikonsumsi.
Buah yang dihasilkan oleh pohon sakura biasanya lebih kecil dan memiliki rasa yang cenderung tidak enak, seringkali karena kandungan asam dan sedikit gula yang membuatnya tidak sesuai untuk dikonsumsi langsung.
Buah ini lebih keras dan kurang daging dibandingkan dengan ceri biasa yang sering kita nikmati sebagai buah meja. Meskipun demikian, dalam beberapa tradisi, buah ini masih dimanfaatkan dalam bentuk olahan, seperti dalam pembuatan ragam konfitur atau sebagai dekorasi dalam beberapa hidangan tradisional.
Fenomena Unik Pohon Sakura Tanpa Daun
Salah satu fenomena yang paling memukau dari pohon sakura adalah jenis tertentu yang mekar sebelum daunnya berkembang, sebuah fitur yang cukup populer di Jepang.
Jenis sakura ini, dikenal sebagai sakurambo atau sakura tanpa daun, memiliki karakteristik unik di mana bunga muncul dan mekar sepenuhnya sebelum daun hijau mulai muncul.
Proses ini dimulai dengan mekarnya bunga sakura yang cerah dan mencolok, yang sering kali menutupi seluruh pohon dengan warna-warna lembut seperti putih atau merah muda.
Fenomena ini menciptakan pemandangan yang sangat estetis, sering menjadi daya tarik utama bagi festival-festival hanami di mana orang-orang berkumpul untuk menikmati keindahan sakura.
Setelah periode mekar yang singkat, bunga-bunga ini akan mulai rontok, dan pohon sakura kemudian perlahan-lahan mulai menghijau dengan munculnya daun-daun baru.
Mengetahui fakta-fakta menarik tentang bunga sakura memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya bunga ini dalam budaya Jepang. Sakura bukan hanya simbol keindahan alam, tetapi juga cerminan filosofi hidup dan kebersamaan.
Semoga informasi ini menginspirasi Anda untuk lebih menghargai dan memahami tradisi serta keindahan yang dihadirkan oleh bunga sakura setiap tahunnya. Selamat menikmati musim sakura dan tradisi hanami!