Berada di Atas Bukit, Ini 5 Fakta Unik Candi Abang Sleman

Jonathan

Berada di Atas Bukit, Ini 5 Fakta Unik Candi Abang Sleman
Foto: Pake-N/X https://x.com/tuhkanasu

Temukan berbagai fakta unik tentang Candi Abang di Sleman yang berada di atas bukit, menawarkan pemandangan indah dan sejarah yang menarik.

Candi Abang, yang terletak di atas sebuah bukit di Sleman, Yogyakarta, merupakan salah satu situs bersejarah yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Candi ini tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang memukau, tetapi juga menyimpan berbagai fakta menarik yang jarang diketahui.

Artikel ini akan mengungkap 5 fakta unik tentang Candi Abang yang akan menambah wawasan Anda tentang situs bersejarah yang mempesona ini.

Mengenal Lebih Dalam Candi Abang di Sleman

Candi Abang, yang terletak di Sleman, Yogyakarta, menawarkan wawasan yang mendalam tentang arsitektur dan kepercayaan masa lalu. Berikut adalah beberapa fakta unik yang menggambarkan aspek-aspek menarik dari candi ini.

1. Lokasi Strategis di Puncak Bukit

Candi Abang berada di puncak sebuah bukit yang memiliki ketinggian enam meter, menurut informasi dari situs Kemdikbud. Lokasi ini mungkin tidak langsung terlihat mencolok sebagai situs candi, namun pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan.

Dalam tradisi Hindu-Buddha, tempat-tempat yang tinggi sering dianggap sebagai tempat suci karena dekat dengan alam semesta dan dewa-dewi.

Ketinggian bukit ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah tetapi juga menciptakan sebuah aura kekudusan yang sesuai dengan kepercayaan spiritual pada masa itu.

Selama musim hujan, bukit ini dipenuhi dengan kehijauan, sementara di musim kemarau, ia berubah menjadi gersang, menambahkan lapisan estetika yang berubah-ubah sepanjang tahun.

2. Struktur Unik dari Bata Merah

Yang membedakan Candi Abang dari kebanyakan candi lain di Yogyakarta adalah material utamanya. Nama “Abang” sendiri, yang dalam bahasa Jawa berarti “merah”, mengacu pada bata merah yang digunakan untuk membangun candi ini.

Baca Juga:  Mengapa Patung Merlion Singapura Tutup? Simak 6 Fakta Uniknya di Sini

Penggunaan bata merah ini menjadi keunikan tersendiri karena sebagian besar candi di wilayah Yogyakarta biasanya dibangun dengan batuan andesit.

Menurut Ijzerman dalam “Beschrijving der Oudheden nabij de grens der residenties Soerakarta en Djogdjakarta”, Candi Abang dibangun menggunakan bata yang keras dan tahan lama.

Penggunaan material ini tidak hanya memberikan warna yang khas tetapi juga menunjukkan teknik pembangunan yang berbeda, mencerminkan keunikan arsitektural dan teknologi yang digunakan pada masa itu.

3. Kondisi Terkini: Hanya Puing yang Tersisa

Kondisi Terkini Hanya Puing yang Tersisa
Foto: Pake-N/X

Sayangnya, bangunan utama Candi Abang kini hanya tersisa dalam bentuk puing-puing. Keruntuhan bangunan ini telah lama terjadi dan tercatat dalam dokumentasi sejarah oleh peneliti seperti Ijzerman dan NJ.Krom dalam karya mereka, “Inleiding Tot De Hindoe-Javaansche Kunst” (1920).

Puing-puing tersebut sekarang tampak seperti gundukan tanah yang ditumbuhi rumput, yang dari kejauhan mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda adanya situs candi yang pernah berdiri megah di tempat tersebut.

Namun, meski hanya berupa puing, Candi Abang tetap memancarkan aura historis yang kuat. Gundukan tanah yang terlihat sekarang menjadi penanda dari sejarah panjang yang pernah dimiliki candi ini.

Keberadaan puing-puing ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pelestarian situs bersejarah agar generasi mendatang tetap dapat mengenal dan menghargai warisan budaya yang berharga ini.

4. Salah Satu Peninggalan Kerajaan Mataram di Zaman Kuno

Candi Abang adalah candi bergaya Buddha yang diperkirakan sudah ada sejak era Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 atau ke-10. Penemuan penting terkait situs ini adalah sebuah prasasti yang ditemukan pada tahun 1932, yang mencatat penanggalan 794 Saka atau 872 Masehi.

Meskipun prasasti ini memberikan petunjuk penting tentang usia candi, penanggalan tersebut belum dapat dijadikan patokan pasti untuk menentukan tahun pendirian Candi Abang.

Baca Juga:  7 Fakta Menarik Burung Merpati, Dari Kemampuan Navigasi hingga Komunikasi

Hal ini mengindikasikan bahwa candi tersebut telah menjadi bagian penting dari sejarah dan budaya Jawa sejak periode yang sangat awal dalam sejarah Indonesia.

5. Status Sebagai Bangunan Cagar Budaya

Saat ini, Candi Abang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, yang berarti dilindungi oleh undang-undang untuk melestarikan warisan sejarah dan arkeologinya. Sebagai situs cagar budaya, Candi Abang sering dikunjungi oleh wisatawan yang tertarik pada sejarah, arsitektur kuno, dan fotografi.

Lokasinya di atas bukit tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah, tetapi juga kesempatan bagi pengunjung untuk menghargai keunikan dan keindahan candi dari berbagai sudut pandang.

Pengakuan sebagai cagar budaya juga memastikan bahwa Candi Abang akan terus dilestarikan untuk generasi mendatang, menjaga cerita dan warisan budaya yang terkandung di dalamnya.

Dengan mengetahui 5 fakta unik tentang Candi Abang di Sleman, Anda dapat lebih menghargai keindahan dan nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. Candi yang berada di atas bukit ini tidak hanya menawarkan panorama yang menakjubkan, tetapi juga cerita dan warisan budaya yang kaya.

Semoga informasi ini menginspirasi Anda untuk mengunjungi dan mempelajari lebih lanjut tentang Candi Abang serta kekayaan sejarah yang dimilikinya.

Rekomendasi

Bagikan:

Tags